Madu Ternyata Tidak Selalu Manis

Liputan6.com, Jakarta – Madu, cairan kental yang dihasilkan lebah ini sering diidentikkan dengan rasa manis. Nyatanya, ada juga varian madu yang dominan pahit. Salah satunya dihasilkan dari madu di pedalaman Kalimantan Barat.

“Selama ini kita pikir madu (hitam) pahit itu ada campurannya. Tapi setelah dites, ternyata 100 persen alami,” kata Caca Handika, Business Development PT Jayatama, produsen Kana Honey, kepada Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).

Rasa pahit madu dipengaruhi jenis tetumbuhan yang sarinya diisap lebah hutan (Apis dorsata). Dalam hal ini, tumbuhan yang dimaksud adalah berbagai jenis tanaman pahit, seperti singkong karet, pelawan, kaliandra, dan mahoni.

“Aromanya lebih ke woody, sehingga di sana madu cenderung pahit atau kalaupun manis, rasanya tidak terlalu manis,” sambung Dika.

Kadar gula madu Kalimantan juga tidak setinggi madu biasanya. Maka, peminumnya ditargetkan adalah mereka yang mengidap diabetes atau memiliki masalah dengan kadar gula tinggi. Madu juga sebaiknya diminum langsung atau dicampur sebagai minuman herbal.

“Madu kan pada dasarnya kadar gulanya tinggi,” ujarnya.

Madu Kalimantan ini akan menjadi varian terbaru Kana Honey yang diluncurkan pekan depan. Brand tersebut lebih dulu menawarkan madu hutan NTT yang diperoleh dari pedalaman hutan Alor, Rote, dan Kupang. Rasanya lebih manis dan aromanya lebih ke vanila dan asam.

“Soalnya di sana juga dipengaruhi kayu cendana dan kayu putih,” dia menambahkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Baca artikel selengkapnya disini

Leave a Reply